Wakil Ketua Pansus V DPRD Bangun Winarso mengatakan anggaran kesehatan di Sidoarjo naik dari 10 menjadi 13 persen. Bangun menyatakan itu saat membacakan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sidoarjo periode 2015.
"Tapi, mengapa anggaran itu tak bisa menekan jumlah ODHA," kata Bangun dalam rapat di DPRD Sidoarjo, Kamis (28/4/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pada 2015, kata Bangun, jumlah ODHA mencapai 1.485 orang. Jumlah itu bertambah ketimbang 2014 sebanyak 1.322 orang.
Menurut Bangun, kondisi kesehatan masyarakat penting untuk mendukung kinerja pemerintah. Seharusnya, anggaran yang meningkat dapat menjamin kesehatan masyarakat.
(Wakil Ketua Pansus V DPRD Bangun Winarso, MTVN - Hadi)
Bangun menilai peningkatan jumlah ODHA akibat Dinas Kesehatan Sidoarjo tak menyerap anggaran secara maksimal. Beberapa program tak terealisasi optimal.
"Itu terjadi apakah karena efisiensi atau memang programnya enggak jalan?" tanya Bangun.
HIV/AIDS masih menjadi perhatian pemerintah. Jatim menduduki posisi kedua dengan jumlah kasus HIV tertinggi di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, 24.104 kasus HIV terjadi di Jatim.
Faktor risiko penularan HIV didominasi hubungan seks tak aman pada heteroseksual. Penggunaan jarum suntik tak steril dan hubungan seks sesama jenis pun berisiko menularkan virus mematikan itu.
Kasus AIDS di Indonesia ditemukan pertama kali pada tahun 1987. Sampai September 2015, kasus AIDS tersebar di 381 (77 persen) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia.
(Baca: Jumlah Kasus HIV & AIDS di Indonesia Meningkat)
Wilayah pertama kali ditemukan adanya kasus AIDS adalah Provinsi Bali. Sedangkan yang terakhir melaporkan adalah Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
