"Saya agak ketar-ketir. Taku kejadian seperti di Pamekasan terjadi di sini," kata Fannan, ditemui usai upacara kemerdekaan, di halaman Pendopo Bupati Sampang, Senin (17/8/2015).
Fannan mengaku takut dalam drama itu ada pemain yang membawa atribut yang dilarang sebagaimana terjadi di Pamekasan. (Baca: Lambang Palu Arit Meriahkan Karnaval Budaya di Pamekasan)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Apalagi dia juga mendapat peringatan dari petinggi TNI di Sampang. "Jauh-jauh hari saya sudah diperingatkan sama bapak Dandim agar berhati-hati akan hal tersebut," sambungnya.
Untuk mengantisipasi adanya penyusupan, Fannan mengaku aktif berkoordinasi dengan pihak keamanan guna memantau peserta yang mengikuti drama kolosal. Sebab, menurut Fannan, tidak ada tempat bagi partai terlarang di Kabupaten Sampang.
"Alhamdulillah berjalan lancar. Memerangi dan membentengi diri dari idelogi PKI itu juga sebagai perjuangan" pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)