Lokasi pertama yaitu di gudang biji plastik di Jalan Basuki Rahmad, Kamis siang 19 Januari. Tim mengamankan dua warga Tiongkok yang tak mengantongi dokumen resmi untuk bekerja di Jombang.
Sementara di lokasi kedua, tim mendatangi lokasi industri tongkol jagung di Jalan Sembung, Kecamatan Perak. Tim mendapati seorang warga Korea Selatan sebagai pemilik usaha tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Warga tersebut masih dimintai keterangan," kata Kepala Imigrasi Kelas III Kediri, Muhammad Tito Andrianto.
(Tim sidak tenaga kerja asing di sebuah perusahaan di Gresik, MTVN - Amaluddin)
Tim juga menemukan tenaga kerja asing di pabrik pengolahan kayu di Jalan Yos Sudarso dan industri sepatu di Kecamatan Kabuh. Tim tak menemukan dokumen mereka sebagai pekerja di Indonesia.
Setelah itu, tim membawa mereka ke Kantor Satpol PP Jombang. Selain petugas Imigrasi Kelas III Kediri, tim juga beranggotakan petugas Kejaksaan Negeri Jombang, Kodim 0814 Jombang, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jombang.
Timpora juga menemukan 51 warga asing yang bekerja di PT Bahagia Stell di Desa Sumengko, Kabupaten Gresik, kemarin. Seluruh tenaga kerja asing (TKA) itu tak dapat berbahasa Indonesia.
Asisten PT Bahagia Stell, Lala, mengakui mempekerjakan TKA. Sebab, mesin di perusahaan tersebut mencantumkan bahasa Mandari sebagai panduan.
"Sehingga buruh lokal tak bisa mengoperasikannya. Makanya kami mempekerjakan warga asing," ujar Lala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
