Baca: K.H. Hasyim Muzadi Wafat
Jemaah salat gaib di depan kantor DPRD Sumenep, Kamis 16 Maret 2017. Mereka menggelar salat gaib sebelum berunjuk rasa terkait investasi dari pihak asing di desa mereka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
KH Hatim Al Ashom, pengasuh Pondok Pesantren Raudatus Syabab, memimpin salat. "Beliau adalah panutan masyarakat Indonesia, terutama warga Nahdlatul Ulama. Bangsa Indonesia kehilangan salah satu tokoh penting," kata Kiai Hatim usai memimpin salat.
Setelah salat, warga dari tujuh kecamatan pesisir Sumenep itu berdemonstrasi. Alif, Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia Sumenep, mengatakan mereka memprotes penguasaan investor asing di tujuh kecamatan yaitu Bluto, Tlango, Dungkek, Batang-batang, Batu, dan Dasuk.
"Tanah sepanjang pantai dibangun untuk tambak," jelasnya.
Secara ekonomi, kata Alif, penguasaan tanah oleh investor berdampak negatif bagi masyarakat. Masyarakat akan kehilangan alat produksi pertaniannya. Masyarakat nanti juga akan terasing di wilayahnya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
