Risma berfoto bersama perempuan yang menjadi pejabat dan wali kota se-Asia Pasifik, Minggu 24 Juli 2016, MTVN - Amaluddin
Risma berfoto bersama perempuan yang menjadi pejabat dan wali kota se-Asia Pasifik, Minggu 24 Juli 2016, MTVN - Amaluddin (Amaluddin)

Penataan Kota Surabaya Bikin Kagum Wali Kota asal Filipina

bilateral
Amaluddin • 25 Juli 2016 12:56
medcom.id, Surabaya: Wali Kota Sorsogon, Filipina, Sally Ante Lee, kagum dengan penataan Kota Surabaya, Jawa Timur. Sally pun terinspirasi mengaplikasikan penataan itu di kotanya, Sorgosan.
 
"Surabaya kaya infrastruktur. Seni tamannya juga bagus," ungkap Sally di sela acara yang bertajuk 'Women Mayor Forum' di Graha Sawunggaling Gedung Pemkot Surabaya, Minggu (24/7/2016).
 
Sally menilai Pemerintah Kota Surabaya tetap mengaplikasikan budaya dan seni dalam penataan kota. Misalnya ukiran Suro dan Buaya pada dinding taman. Suro dan Buaya merupakan dua binatang legenda yang melekat pada Kota Pahlawan tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sally pun mengakui setiap kota memiliki masalah. Ada yang berbeda, ada pula yang sama. Namun, menurut Sally, Pemkot Surabaya dapat menyeimbangkan solusi masalah dengan penataan kota.
 
Satu di antaranya Taman Bungkul yang berada di pusat kota. Taman itu mempertemukan anak-anak dengan orangtuanya. Sehingga orangtua dapat mengakrabkan diri dengan anak-anak. Keakraban itu berperan penting dalam tumbuh kembang anak-anak.
 
Penataan Kota Surabaya Bikin Kagum Wali Kota asal Filipina
(Anak-anak dan orangtua bermain bersama di area Taman Bungkul di Surabaya, MTVN - Ririn)
 
Kejahatan seksual pun menjadi sorotan Sally. Ia mengakui tindak kejahatan itu menghantui kota, termasuk di Sorgosan. 
 
"Lantaran itu, pemerintah dan warga harus bekerja sama mengatasi masalah itu, dan juga membangun kota secara berkelanjutan," kata Sally.
 
Kejahatan seksual pada anak-anak dan perempuan menjadi salah satu bahasan dalam 'Women Mayor Forum'. Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian agenda The Third Session of the Preparatory Committee for Habitat III (Prepcom 3).
 
Sekretaris Jenderal United Cities and Local Governemet Nations Asia Pacific (UCLG ASPAC), Bernadia Irawati Tjandradewi mengakui tak banyak perempuan menjadi pemimpin, utamanya di Indonesia. Dari sekitar 500 kota/kabupaten yang ada di Indonesia, jumlah perempuan yang menjabat sebagai bupati/wali kota tidak lebih dari 20 orang. 
 
Karena itu, ia berharap Women Mayors Forum mampu melahirkan semangat agar perempuan bisa tampil menjadi pemimpin. Sebab, perempuan memiliki kedekatan dengan masyarakat dan juga melawan politik uang. 
 
"Harapan kami dengan adanya forum ini, akan ada lebih banyak perempuan yang terinspirasi dan termotivasi untuk menjadi pemimpin. Apakag itu menjadi wali kota/bupati atau DPRD. Dan itu bisa dimulai dari level RW. Yang terpenting harus dekat dengan masyarakat," imbuh Bernadia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif