medcom.id, Surabaya: Anggota Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap tangan jajaran Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim. Sebanyak 17 oknum polisi mulai dari bintara, perwira, hingga pegawai negeri sipil ditangkap atas dugaan menerima suap untuk memudahkan pengurusan surat kendaraan.
Informasi yang dihimpun, operasi tangkap tangan (OTT) itu dilakukan satu pekan lalu dari 5 hingga 6 Agustus 2016. Sebanyak 17 oknum polisi dan PNS itu ditangkap lantaran membantu melakukan pengurusan surat kendaraan roda dua maupun roda empat.
Di antaranya dengan membantu pengurusan SIM, denda pajak kendaraan, TNKB, maupun balik nama kendaraan. Namun, mereka menyalahi aturan lantaran membantu dengan mematok tarif yang tidak sesuai dengan tarif aslinya.
Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, OTT itu sebagai langkah membersihkan oknum polisi yang nakal.
"Itu sebagai bukti kepada masyarakat kami serius menegakkan hukum. Tidak peduli meskipun polisi kalau salah kami tindak," kata Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8/2016).
Ditambahkan Argo, siapapun yang mencoba untuk melanggar aturan saat pengurusan surat kendaraan baik polisi maupun masyarakat kecil akan ditindak. Pemberi dan penerima suap akan diproses hukum.
"Ini merupakan tindak lanjut dari program kapolri untuk membersihkan korupsi di lingkungan kepolisian," kata dia.
Oknum polisi yang terkena OTT itu dari Satpas Ngawi, Magetan dan Situbondo. Satpas Polres Ngawi yakni Briptu YPA, Bripka JE, Aipda SK, Aiptu AS, dan Bripda SP.
Satpas Polres Magetan yakni Brigadir SM, Brigadir HK, Ipda SL, Bripka YC, Bripka AW, Brigadir AA, Brigadir YAS, Aiptu SR, Aiptu AL. Sedangkan Satpas Situbondo adalah Brigadir AA, Ipda LS. Saat ini mereka menjalani pemeriksaan secara internal oleh penyidik Unit Pengamanan Internal (Paminal) Polda Jatim.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
