Gubernur menggandeng Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Jatim dalam gerakan tersebut. Gubernur juga meminta masyarakat terlibat dalam kegiatan itu.
"Kami (pemerintah provinsi) memfasilitasi gerakan tersebut. Wartawan dan masyarakat harus terlibat dalam gerakan itu," kata Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu di Surabaya, Selasa (24/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gubernur menilai tindak kekerasan seksual di Jawa Timur sangat berbahaya. Ia mencontohkan korban kekerasan seksual di Kecamatan Jabon, Sidoarjo.
Korban berinisial N, 14, diperkosa lima orang yang masih tetangganya. Korban kini hamil 8 bulan.
Gubernur menilai kejadian itu miris. Apalagi, korban merupakan anak berkebutuhan khusus alias autis. Yang lebih mencengangkan, warga setempat menganggap mereka aib. Sehingga warga mengusir N dan keluarganya.
Baca: Tempati Kandang Bebek, Keluarga Korban Minta Keadilan kepada Mensos
"Kami sudah bertemu Menteri Sosial yang menemui korban kemarin. Lingkungannya tak mau menerima mereka lagi dan meminta mereka pergi dari kampung," kata Soekarwo.
Soekarwo pun sepakat dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa agar polisi mengusut tuntas kejadian malang yang menimpa N. Laporan itu tercatat di Polres Sidoarjo dengan nomor LPB/518/XII//2015/Jatim/RES SDA tertanggal 30 Desember 2015. Pada 4 Januari 2016, Polisi mengeluarkan surat penyelidikan.
Baca: Mensos Minta Polisi Selesaikan Kasus Pemerkosaan hingga Hamil di Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
