Kasubdiv Jasa Asa Wilayah Sungai Brantas II, Didik Ardianto, mengakui masih membuka dan menutup pintu air dengan sistem manual. Sehingga, tindakan itu memakan banyak waktu dan tenaga.
"Butuh waktu 10 orang untuk melakukan buka tutup air tersebut, makanya akan kami perbaharui sistemnya," kata Didik, di Surabaya, Rabu (18/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pintu air di Kali Jagar itu tak bisa diganti. Sebab, fasilitas yang berdiri sejak 1979 tersebut berstatus sebagai cagar budaya.
"Jadi kami hanya memperbarui sistem chain blocknya," ungkap Didik.
Penggantian sistem membutuhkan anggaran Rp500 juta. Didik berharap sistem itu dapat mengoptimalisasi dan mengefektifkan kinerja pintu.
Pintu air itu, lanjutnya, berfungsi mengendalikan banjir dan luapan air. Sebab pintu itu menghubungkan sungai di Surabaya menuju laut. Saat kemarau, bendungan ditutup untuk mengalirkan air menuju Kali Mas.
"Selain itu, pintu air juga berfungsi menjaga elevasi atau ketinggian permukaan air sungai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)