Stasiun Gubeng, Surabaya. Foto: Metrotvnews.com/Amaluddin
Stasiun Gubeng, Surabaya. Foto: Metrotvnews.com/Amaluddin (Patricia Vicka, Media Indonesia)

Penumpang KA Protes Tiket Bisnis Diganti Ekonomi

tahun baru
Patricia Vicka, Media Indonesia • 31 Desember 2016 07:26
medcom.id, Surabaya: Hadi Waluyo bersama dengan 55 teman lainnya nyaris tak bisa ikut liburan ke Yogyakarta saat tahun baru.
 
Pasalnya, tiket jurusan Surabaya-Yogyakarta yang dibeli untuk gerbong bisnis ternyata diganti dengan gerbong ekonomi.
 
Mereka langsung mendatangi kantor PT KAI Daop 8 untuk meminta pertanggungjawaban.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kepada mereka, Kepala Stasiun Surabaya Gubeng, Supriyanto, menjelaskan KA bisnis Sancaka dialihkan ke gerbong ekonomi karena kereta itu tidak dipakai lagi.
 
"Nantinya akan mendapatkan uang kembalian di tempat tujuan."
 
Menurut Supriyanto, kereta ekonomi tersebut berbeda dengan jenis lain karena sudah dilengkapi AC, televisi, dan tempat duduk yang tak kalah dengan gerbong bisnis.
 
Penumpang KA Prameks Membludak
 
Sementara itu, di Yogyakarta, keramaian terlihat di stasiun Tugu Yogyakarta. Kursi tunggu penumpang penuh. Begitu halnya di ruang pemesanan tiket KA Lokal Prameks tujuan Yogyakarta -Solo. Antrean panjang nampak di depan mesin pemesan tiket otomatis. 
 
Sejak Kamis 29 Desember, wisatawan yang hendak melancong ke dan dari Yogyakarta dengan kereta api meningkat. Tak hanya kereta api jarak jauh, kereta api lokal Prameks juga nampak terisi penuh.
 
Lativa, 20, calon penumpang KA Prameks, berujar ia sengaja membeli tiket sehari sebelum keberangkatan. Sebab, ia takut kehabisan tiket jika memesan di hari H. Untuk mendapatkan tiket KA Prameks, ia harus menunggu lebih dari satu jam diruang pemesanan tiket.
 
"Saya mau ke Solo besok malam. Tadi datang pukul 09.00 WIB pagi, baru bisa dapat tiketnya 10.30 WIB. Liburan memang lebih ramai dibanding hari biasa," ujarnya pada Metrotvnews.com, di Stasiun Tugu Yogyakarta, Jumat (30/12/2016).
 
Nasib Hariyanto, 60, salah seorang calon penumpang tak seberuntung Lativa. Pria paruh baya ini bingung karena kehabisan tiket KA tujuan Surabaya.
 
"Saya rencana mau beli tiga tiket KA Sancaka untuk keluarga. Tapi tadi di layar informasi saya lihat tiket sudah kosong," tuturnya.
 
Kepala DAOP VI Hendy Helmy mengatakan lonjakan penumpang baik KA jarak jauh dan KA Prameks yang datang ke Yogyakarta jelang tahun baru lebih banyak dibanding jelang Natal.
 
Dirinya memprediksi puncak keramaian akan terjadi usai masa angkutan Nataru (Natal dan tahun baru). "Dari kemarin penumpang yang datang ke Yogyakarta lebih banyak dari yang keluar. Diprediksi setelah masa Nataru selesai banyak yang keluar dari Yogyakarta," katanya.
 
Ia mengimbau penumpang untuk tidak berbondong-bondong mengajak keluarganya ke stasiun untuk memberi tempat bagi calon penumpang lain. Tercatat terjadi penambahan sekitar 4.000 penumpang KA Prameks selama masa angkutan Nataru. 
 
Di hari biasa penumpang KA Prameks sekitar 8-9 ribu. Namun saat masa angkutan Nataru, penumpangnya mencapai 13 ribu.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif