Ibarat kegiatan rutin, hampir setiap tahun, BPLS membangun tanggul mengelilingi area lumpur. Total panjang tanggul yang dibangun yaitu 10 Km.
"Kami membangun tanggul mengelilingi poros (pusat semburan lumpur) seluas 640 hektare sejak 2011 hingga sekarang ini," kata Kepala Humas BPLS, Dwinanto Hesti Prasetyo, melalui sambungan selulernya kepada Metrotvnews.com, Kamis (28/5/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Anggaran pembuatan tanggul yaitu Rp1,7 triliun. Namun, BPLS baru menggunakan anggaran Rp1,2 triliun untuk membuat tanggul tersebut.
Dwinanto berharap pembuatan tanggul dapat meminimalisasi luberan lumpur. Sehingga jumlah warga yang menjadi korban tidak semakin bertambah.
Diperkirakan, lumpur mengakibatkan 3.000 warga kehilangan rumah dan lahan pertanian mereka. Bagian yang paling berpotensi terkena ancaman luapan lumpur yaitu di sisi barat. Sebab, rel kereta dan jalan arteri Porong berlokasi di sisi tersebut.
Saat ini, kata Dwinanto, BPLS fokus pada pembuangan lumpur ke Kali Porong. "Nah, lumpur-lumpur itu kami saring biar encer dan kemudian kita buang ke Kali Porong yang merupakan terusan sungai Kali Berantas, agar tidak meluas kemana-mana," tuturnya.
Ia khawatir luberan lumpur kian meluas. Sehingga, ujarnya, pemerintah harus segera membantu mengatasi masalah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)