"Dua hari kami mendata, akhirnya kami pastikan warga Surabaya mantan Gafatar sebanyak 122 ada di penampungan saat ini," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Perlindungan Masyarakat Surabaya (Bakesbangpol) Surabaya, Soemarno, di lokasi penampungan, Minggu (24/1/2016).
Soemarno menjelaskan, 122 warga asal Surabaya ini terdiri dari 33 Kartu Keluarga. Rinciannya, bayi laki-laki 1 orang, balita 7 orang, anak-anak 13 orang, remaja 5 orang, dewasa 33 orang, dan lanjut usia 3 orang, sedangkan perempuannya terdiri dari 6 balita, 15 anak-anak, 9 remaja dan 30 dewasa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Data ini berdasarkan verifikasi kependudukan bagi warga yang datang ke penampungan pada hari Sabtu kemarin, dengan total warga eks Gafatar yang datang sebanyak 392 orang," tambah Soemarno.
Semua warga Kota Surabaya itu, lanjut dia, masih berada di penampungan, sehingga belum ada satu pun warga yang dipulangkan, walaupun sudah ada beberapa warga yang menjemput keluarganya.
“Karena prosedurnya seperti itu, maka walaupun dijemput, tetap tidak boleh,” jelas Soemarno.
Mereka itu, lanjut dia, masih perlu diberikan pendampingan oleh tokoh agama, sehingga mereka tidak diperbolehkan pulang.
“Kami harap bagi keluarganya tunggu dulu, tunggu prosedur dari kami,” ungkap Soemarno.
Soemarno menjelaskan jika pihaknya masih akan berkoordinasi tentang berbagai masalah yang dialami oleh warga eks Gafatar Surabaya itu, termasuk permasalahan ekonomi yang menjual harta dan benda mereka.
“Yang pasti, Pemkot Surabaya akan membantu semua keperluan dan kebutuhannya,” tandas Soemarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
