"Kami dalami ke mana arah pasir itu dikirim. Dari situ akan diketahui siapa penadah pasir itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Surabaya, Rabu (21/10/2015).
Argo mengatakan, hingga saat ini baru satu sampai dua sopir yang bisa dihubungi. Sementara sopir lain masih belum bisa dilacak keberadaannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ada beberapa sopir yang kami periksa ke mana mereka megangkut pasir. Yang lainnya masih belum," ujarnya.
Menurut Argo, pasir Lumajang adalah pasir yang terkenal baik kualitasnya. Oleh karenanya, ada kemungkinan bisnis ilegal ini melibatkan oknum dengan jaringan kuat.
"Wajar jika banyak mengejar tambang pasir di Lumajang. Kualitasnya bagus," kata dia.
Hingga saat ini, polisi belum bisa mengungkap nama-nama yang berperan sebagai penadah pasir. Namun dari hasil penyelidikan polisi diketahui oknum pejabat seperti camat, polisi dan anggota DPRD turut menikmati setoran dari tambang pasir ilegal di Lumajang.
"Masih kami kembangkan (penyelidikan). Sampai saat ini baru kepala desa," kata Argo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)