"Kalau dulu kan masih dipromosikan pejabat perempuan pemprov karena kasihan. Sekarang sudah tidak bisa lagi. Mau tidak mau ya harus ikut lelang karena ketentuannya seperti itu," tegas Pakde Karwo, di Surabaya, Senin (14/9/2015).
Pakde Karwo mengaku tidak akan ikut campur dalam urusan lelang jabatan. Semua proses diserahkan ke Sekda Jatim, Akhmad Sukardi, selaku ketua panitia seleksi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Informasi yang saya dapat dari Sekda, dari semua pejabat perempuan yang ikut lelang, semuanya gugur. Mau bagaimana lagi. Idealnya, memang perlu ada pelatihan khusus tapi kan tidak mungkin leadership itu dibentuk secara instan hanya dengan pelatihan," jelasnya.
Menurut dia, saat dilakukan assessment ada pejabat perempuan pemprov yang galaknya melebihi galaknya pejabat laki-laki. “Bahkan, dia juga memiliki sifat ngambekan. Namun berhubung dia sudah menduduki jabatan eselon II tidak bisa diturunkan menjadi eselon III,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim Siswo Heroetoto menjelaskan, secara kompetensi PNS perempuan tidak kalah. Berdasarkan hasil assessment pejabat eselon III, hasil terbaik diterima PNS perempuan.
“Memang saat pendaftaran seleksi terbuka untuk pejabat tinggi pratama sebelumnya hanya diikuti lima orang PNS perempuan. Saya melihat itu karena ketergerakan. Seandainya banyak eselon III perempuan yang daftar, pasti ada yang lolos. Untuk kompetensi mereka (PNS perempuan) itu mampu dan pintar. Tapi memang memiliki satu kelamahan, yaitu kurang powernya,” kata dia.
Agar pejabat perempuan banyak yang mendaftar, Siswo berharap kepala SKPD mau mendorong pejabat eselon III yang ada di SKPD-nya untuk mau ikut lelang jabatan yang nanti akan dibuka lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
