Pada awal Januari 2016, Lapindo menyiapkan pengeboran sumur gas baru di Desa Kedungbanteng, Sidoarjo. Namun rencana itu mendapat protes, utamanya dari warga. Sebab warga khawatir rencana itu berujung luapan lumpur panas seperti yang terjadi di Porong.
Warga khawatir luapan lumpur panas menerjang rumah dan lahan pencarian mereka. Apalagi, jarak sumur gas di Desa Kedungbanteng hanya 2,5 kilometer dari bencana semburan lumpur panas di Porong.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengaku memberikan izin pengeboran pada Lapindo. Alasannya, kandungan minyak dan gas di Sidoarjo sangat berlimpah untuk dimanfaatkan.
Lantaran kekhawatiran itu, Dewan Riset Daerah (DRD) Jatim mengumpulkan sejumlah ahli dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim di Surabaya, pada Rabu 10 Februari 2016.
"Tujuan diskusi untuk mencari solusi terkait rencana pengeboran Lapindo. Hasilnya akan diserahkan ke Gubernur Soekarwo sebagai bahan pertimbangan mengenai rencana tersebut," kata pimpinan DRD Jatim, Hotman Siahaan, di Surabaya, Selasa (9/2/2016).
Hotman menyebutkan sejumlah ahli yang diundang dalam acara tersebut. Yaitu ahli seismik dan geologi bawah permukaan Imam Setiaji; ahli geologi minyak bumi, Andang Bachtiar; Ketua Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim Institut Teknologi Surabaya (ITS), Amien Widodo; Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah Kota ITS, Ajie Pamungkas; dan ahli geomatika ITS, Teguh Hariyanto.
Selain itu, DRD juga mengundang Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali Nusa Tenggara, Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Energi SDM Kab Sidoarjo, Kepala BLH Sidoarjo, PT Lapindo Brantas, serta LSM tambang.
DRD, kata Hotman, tak bisa terjun langsung mengkaji rencana pengeboran. Sebab, Pemerintah Provinsi telah menunjuk tim dari ITS untuk melakukan pengkajian di lapangan. Jadi, DRD hanya bertugas memberi masukan agar Gubernur tak salah mengambil kebijakan terkait rencana Lapindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)