'RAMPOK'. Demikian tulisan tato pada bagian dada jenazah. Tatonya permanen. Hurufnya kapital dengan warna tinta hitam. Ukuran huruf yang besar mengundang perhatian. Mungkin, tato dengan enam huruf itu bermakna sebagai identitas dirinya.
Itulah Tyo. Pelaku pembegal yang ditembak polisi saat hendak dibekuk pada Rabu (11/3/2015) dini hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat hendak dibekuk, Tyo melawan. Ia mencoba menyerang petugas dengan sebilah senjata tajam. Ia juga melempar bom ikan jenis bondet ke petugas. Tindakannya itu justru berbahaya bagi petugas maupun dirinya sendiri.
Polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tapi peringatan itu tak mempan. Polisi lalu mengarahkan senjata api ke dadanya. Dor... Peluru melesat.
Tyo roboh. Polisi segera membawanya ke rumah sakit. Tapi nyawanya tak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Pelaku ini memang dikenal sadis saat beraksi. Dia selalu berganti-ganti pasangan ketika beraksi. Di bagian dadanya ditato dengan tulisan 'RAMPOK'," terang Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyon.
Awi menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan polisi, tersangka pernah divonis 1,5 tahun penjara oleh pengadilan karena kasus yang sama.
"Tersangka ini baru dua bulan lalu keluar dari penjara. Saat ini, tersangka malah kembali berulah. Namun, kali ini, karena melawan, yang bersangkutan terpaksa kita lumpuhkan dengan tembakan, tapi tersangka tewa dalam perjalanan ke RS," terangnya.
Menurut catatan polisi, kata Awi, tersangka sudah 20 kali melakukan aksi perampasan disertai kekerasan. Tersangka dan komplotannya sudah beraksi di banyak TKP, di antaranya 20 TKP di Sidoarjo, lima TKP di Mojokerto, satu di Pasuruan, dua lokasi di Gresik dan di Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
