Nasi bakar lumut. Salah satu menu andalan Kafe Wijaya Kusuma di SMK PGRI Sooko Mojoerto. Menu itu pun menjadi bisnis baru di Mojokerto. Bukan hanya anak-anak sekolah, warga setempat pun menggemarinya.
"Biasanya, lumut kan sebagian orang pasti jijik dan tak berguna, namun di sini kita bisa kreasikan menjadi berbagai makanan. Salah satunya adalah Nasi bakar lumut," kata Kepala Program Tataboga di SMK PGRI Sooko, Harisnaini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tak sia-sia Harisnaini mencetuskan ide itu. Ia dan karyanya meraih penghargaan. Beberapa waktu lalu ia menyabet penghargaan di lomba cipta menu sebakorwil Bojonegoro-Madiun dan masuk dalam lima besar.
"Lumut yang digunakan adalah lumut yang dikenal dengan lumut sri demprok. Bukan hanya unik tapi juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, di antaranya kandungan karbohidrat 45 persen per gram. Protein, zat besi, fosfor," ujarnya.
(Nasi bakar lumut berbungkus daun pisang jadi menu baru di SMK PGRI Sooko, Mojokerto, sumber foto: Metrotvnews.com/ Nurul Hidayat)
Rasa nasi lumut bakar sangat khas. Nasinya gurih pedas dan dibungkus dengan daun pisang. Mirip lemper. Didalamnya terdapat suwiran ayam bercampur lumut dan sambal pedas yang diolah dengan rempah-rempah khas Mojokerto.
"Konsumen cukup mengeluarkan dana Rp3 ribu per bungkus, cukup murah karena kita jualnya pun di kantin sekolah, tapi masyarakat umum juga bisa menikmatinya," katanya.
(Ikan bandeng yang diolah dengan menggunakan lumut sebagai bumbu, sumber foto: Metrotvnews.com/ Nurul Hidayat)
Tak hanya nasi bakar, lumut pun bisa diolah menjadi beragam makanan. Misalnya bakso lumut, otak-otak bandeng lumut, dan dawet lumut.
Silakan mencobanya bila berkunjung ke Mojokerto...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
