"Sebelumnya memang ada patroli-patroli tapi kali ini lebih ditingkatkan lagi," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Widjanarko, di Surabaya, Jumat (5/6/2015).
Menurut Widjanarko, sebelum terjadi insiden tewasnya Aditya Wahyu Budi Hartanto, warga Gedangan, Sidoarjo, yang dikeroyok oleh gerombolan pembalap liar. Pihaknya sempat melakukan patroli di lokasi tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sebelum kejadian memang ada patroli di tempat itu. Para pembalap liar ini beraksi saat petugas tidak ada," jelas Widjanarko.
Selain meningkatkan patroli anggota, lanjutnya, polisi juga meminta peran aktif masyarakat. Yakni, dengan melaporkan ketika ada akivitas-aktivitas bergerombol. Dengan demikian, kejadian serupa dapat dicegah.
"Memperkuat anggota di lapangan dan masyarakat juga aktif memberikan informasi ketika ada aktivitas-aktivitas bergerombol," ujarnya.
Widjanarko juga menyebut, saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengembangan. Paska insiden tersebut, polisi berhasil menangkan 3 pelaku yang diduga melakukan pengeroyokkan Aditya hingga tewas. Mereka adalah MR, GD dan RM.
"Tiga pelaku masih menjalani proses hukum. Ini masih kita kembangkan. Apa yang dilakukan oleh pelaku. Apakah pengeroyokkan atau pembunuhan berencana. Karena informasinya, pelaku sempat mengejar korban," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aditya tewas setelah dikeroyok oleh sekelompok pembalap liar di Jalan Ngagel, Surabaya. Informasi yang dihimpun, sebelum tewas, korban yang pulang kerja dari sebuah klub tempatnya bekerja menyerempet salah satu kelompok tersebut yang sedang melakukan balapan liar. Korban kemudian dikejar hingga menabrak pohon. Para pembalap liar itu langsung mengeroyok korban yang saat itu mengendarai mobil Suzuki X-Over warna Merah dengan Nopol W 1233 RG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)