Namun, Gus Sholah, sapaannya, membantah jika pertemuan itu membahas pengabungan dukungan. Keduanya bertemu karena sama-sama menolak sistem ahlul halli wal aqdi (ahwa) atau sistem musyawarah mufakat.
"Pokok pembicaraan pertemuan ini adalah sama-sama menolak sistem ahwa. Terkait dukungan pencalonan, kita masing-masing," ujar Gus Sholah, saat dihubungi, Selasa (4/8/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menepis rumor yang berkembang di masyarakat bahwa memilih suara untuk Gus Sholah sama saja dengan dukungan untuk Asad. "Itu tidak benar. Visi dan misi kita dalam pencalonan berbeda," pungkasnya.
Gus Sholah dan Asad Said Ali menyatakan siap ikut serta dalam pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2015-2020, di Muktamar ke-33 NU. Selain mereka, terdapat satu calon kuat lain, yakni petahana Said Aqil Siradj.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)