Rencananya, kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, kapal yang mengangkut warga eks-Gafatar dari Pontianak, Kalimantan Barat, tiba di Semarang pada Jumat 22 Januari 2016. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Jatim dengan menggunakan bus.
Gus Ipul mengatakan masing-masing bus berkapasitas 39 penumpang. Bila kurang, Pemprov menyiagakan dua bus cadangan untuk mengangkut mereka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Gus Ipul, bus tak boleh berhenti dalam perjalanan selama kurang lebih tujuh jam. Bila terjadi sesuatu, bus tak boleh berhenti dalam waktu yang lama.
"Penumpang juga harus segera dipindahkan ke bus cadangan yang sudah disiapkan. Ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan mereka," terang Gus Ipul, Kamis (21/1/2016).
Gus Ipul mengaku belum mengetahui pasti jadwal keberangkatan warga eks-Gafatar dari Semarang ke Surabaya, Jatim. Sebab, warga eks-Gafatar masih harus menjalani pendataan setibanya di Semarang.
Hingga berita ini dimuat, Pemerintah Provinsi Kalbar masih mempersiapkan pemulangan warga eks-Gafatar ke daerah masing-masing. Sejak diusir paksa dari barak di Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, sebanyak 1.119 warga eks-Gafatar menempati Markas Pembekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) XII Tanjungpura di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Pemerintah Kalbar juga menempatkan 440 warga eks-Gafatar di Kompi Senapan B Yonif 643 Wanara Sakti di Kabupaten Kubu Raya. Sedianya mereka menempati pemukiman di Rasau Jaya dan Desa Limbung. Dua anak di Kompi Senapan B mengalami sakit polio dan patah kaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)