"Memang masih ada beberapa program yang penyerapan anggarannya perlu digenjot lagi oleh Pemkot Surabaya," kata anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya, Reni Astuti, di Surabaya, Jumat (18/9/2015).
Berdasarkan data penyerapan dan realisasi anggaran Pemkot Surabaya sampai pertengahan bulan September 2015, sedikitnya empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Surabaya yang menerima anggaran cukup besar. Namun penyerapan anggarannya masih di bawah 40 persen alias minim.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berikut keempat SKPD itu:
1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan dengan anggaran total Rp1.299.011.953.589 triliun. Penyerapannya mencapai Rp388.710.568.737 miliar atau 29.92 persen dengan kondisi fisik 24.96 persen.
2. RSUD Dr Mohammad Soewandie dengan anggaran sebesar Rp191.304.996.038 miliar. Penyerapannya sebesar Rp17.275.382.559 miliar atau 9.03 persen dengan kondisi fisik 54.48 persen.
3. Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah sebesar Rp106.195.784.627 miliar. Penyerapannya mencapai Rp39.792.248.030 atau 37.47 persen dengan kondisi fisik pengerjaan proyek mencapai 16.27 persen.
4. RUD Bhakti Dharma Husada senilai Rp106.680.623.910 miliar. Penyerapan anggaran sebesar Rp24.211.908.497 miliar atau 22.7 persen dengan kondisi fisik 41.25 persen.
"Nah, yang paling parah dan harus digenjot itu Bina Marga dan RSUD Dr Soewandi. Artinya, masih banyak program yang masihbelum terealisasikan," ungkap politikus asal PKS itu.
Namun demikian, kata Reni, penyerapan anggaran mulai bangkit. "Saat ini penyerapannya mulai bagus sejak menjadi perbincangan hangat, program-programnya mulai stabil dikerjakan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)