"Sedangkan, 30 kendaraan lainnya ada STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), tapi pemilknya tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Empat lainnya adalah motor yang ditinggal pemiliknya," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Himawan Bayu Aji, Minggu 15 Oktober 2017.
Himawan menjelaskan, pihaknya sengaja mengadakan razia sebagai upaya pencegahan terhadap kegiatan-kegiatan di jalan raya yang bisa menyebabkan kecelakaan. Ratusan remaja datang dari berbagai kota hanya untuk mengikuti balap liar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Save our student akan kita galakkan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas dan peredaran narkoba," tegasnya.
(Baca: Ratusan Remaja Terjaring Operasi 'Kuda Liar')
Mereka tidak hanya berasal dari Sidoarjo, tapi juga dari Pasuruan, Jember, Ponorogo, Gresik, Mojokerto, Malang, dan Ngawi. Para remaja ini melakukan aksi balap liar tanpa dilengkapi alat pengaman seperti helm. Bahkan tak jarang motor yang digunakan remaja tersebut pretelan.
Sebelumnya, ratusan remaja terjaring Operasi `Kuda Liar`. Dua di antaranya perempuan dan satu terduga membawa narkoba. Pemuda yang belum diketahui identitasnya itu kedapatan membawa 50 butir pil jenis Double L.
Operasi pembubaran balap liar tersebut dilakukan karena sudah meresahkan masyarakat dan pengguna jalan. Ratusan remaja yang trejaring razia kemudia digiring ke Mapolresta Sidoarjo untuk pendataan dan penindakan lebih lanjut. Orang tua yang bersangkutan juga akan dipanggil.
Sementara, satu orang yang diduga membawa narkoba diserahkan ke Unit Sat Narkoba Polresta Sidoarjo untuk dilakukan proses lebih lanjut.
(Baca: Seorang Remaja Kedapatan Bawa Narkoba saat Operasi `Kuda Liar`)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)