Kanah melahirkan seorang diri di kamar kosnya di kawasan Manyar Tirtoasri, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu malam, 16 April 2015. Kehadiran sang bayi tak membuatnya bahagia. Sebaliknya, ia justru bingung.
Semalaman kebingungan melanda, Kanah pun berpikir membawa sang bayi berjenis kelamin perempuan itu ke rumah warga. Siapa tahu, ada yang mau merawat bayinya tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pada Kamis 17 April 2015, Kanah membawa sang bayi keluar kamar kos. Ia memasukkan bayi tak berdosa itu ke dalam tas plastik warna hitam. Ia membekap mulut bayi dengan sepotong lakban.
Lagi-lagi Kanah bingung. Bukannya meletakkan plastik berisi bayi itu di depan rumah warga, ia malah menggantungnya di kaca spion sebuah mobil di kawasan Manyar Tirtoasri. Ia lalu meninggalkan bayinya itu.
Tak beberapa lama kemudian, warga curiga dengan kantong plastik hitam yang menggantung tersebut. Setelah dicek, ternyata plastik berisikan seorang bayi. Warga lalu melarikan bayi mungil itu ke RSU Haji Surabaya.
Pada Jumat 17 April, polisi mendapat informasi dari saksi mata mengenai seorang perempuan yang membawa kantong plastik di jalan tersebut. Keterangan mengerucut kepada Kanah. Polisi pun langsung membekuknya.
"Dia (Kanah) melakukan itu karena bingung. Ibu itu punya suami, mungkin sudah lama tak berhubungan badan. Ia lalu melakukannya dengan orang lain, lalu hamil. Ia memendamnya selama sembilan bulan," kata Kapolsek Sukilolo Surabaya Kompol Taufik Yulianto, seperti yang dituturkan Kanah kepada penyidik.
"Dia (Kanah) bilang bingung mau ngasih siapa. Makanya dia taruh di situ (spion mobil). Dengan harapan akan ada yang memungut bayi tersebut," lanjut Kapolsek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)