"Untuk itu, ada baiknya masyarakat tetap menghemat air. Karena kemarau yang berdampak pada kekeringan diprediksi terjadi hingga November mendatang," kata Kepala BPBD Kabupaten Sampang, Anang Joenaidi, di ruang kerjanya, Selasa (20/10/2015).
Anang mengatakan, perpanjangan status darurat kekeringan mengacu pada prakiraan cuaca yang ditetapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Anang menyebutkan, wilayah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih bertambah dari 46 menjadi 66 desa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bantuan air bersih tetap jalan. Kita berharap hujan segera turun," kata dia.
Kemarau panjang akibat El Nino menjadikan warga Sampang kesulitan mendapatkan air bersih selama lima bulan terakhir. Hal itu diperparah dengan kondisi embung atau waduk kecil yang selama ini menjadi andalan warga setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kering dengan debit air 0 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)