Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Banyuwangi Saiful Alam Sudrajat, Kamis 11 Juni, pemerintah menggratiskan biaya pemulangan jenazah Angeline. Namun untuk saat ini, kata Saiful, tim dari Pemkab masih berada di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, untuk melengkapi data untuk memulangkan almarhum.
Selain itu, Pemda Banyuwangi meminta Camat Glenmore untuk mengabari keluarga mengenai pemulangan Angeline. Sehingga keluarga dapat bersiap-siap untuk menyambut jenazah dan memakamkannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pemulangan jenazah dilakukan melalui jalur laut dengan rute Pelabuhan Gilimanuk (Bali) menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Namun Saiful belum dapat memastikan jadwal pemulangan jenazah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membenarkan bantuan tersebut. Ia mengatakan proses pemulangan jenazah melibatkan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi).
"Mereka sudah bergerak untuk memproses pemulangan jenazah. Kami ikut berduka cita," kata Bupati Azwar.
Kematian Angeline di Denpasar, Bali, mendapat perhatian besar. Pada Mei 2015, orangtua angkatnya, Margaret, melaporkan Angeline hilang saat bermain di depan rumah mereka di Jalan Sedap Malam. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mencari Angeline.
Namun pada 10 Juni 2015, Angeline ditemukan. Namun bocah berusia delapan tahun itu sudah tak bernyawa. Mirisnya, Angeline ditemukan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya. Posisi 'kuburan' berada di bawah kandang ayam.
Lalu, polisi menetapkan Ag sebagai tersangka. Ag merupakan karyawan yang bekerja di rumah Margaret. Ag baru dua minggu bekerja sebagai penjaga rumah dan pengurus kandang ayam. Dugaan sementara, Ag melakukan pelecehan seksual pada Angeline. Ia lalu membunuh korban untuk menutupi tindakan bejat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
