Rombongan kirab yang dipimpin langsung oleh orang nomor satu di PBNU itu dijadwalkan sampai Tugu Proklamasi Jakarta pada 22 Oktober.
Sejumlah pengurus PBNU hadir dalam acara tersebut, yakni KH Slamet Effendi Yusuf, Saifullah Yusuf, Helmi Faizal, Habib Salim Al Jufri, dan Robikin Emhas. Jajaran PWNU Jatim seperti KH Mutawakkil Alallah, KH Ali Mashuri, KH Abdurrahman Nafis juga hadir.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Perlu diingat, kirab ini bukan untuk pamer. Namun untuk bersyukur mengenang dan merenungi apa yang sudah dilakukan dan diperjuangkan oleh para ulama pendiri NU untuk bangsa Indonesia, khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan RI," kata Kiai Said, sapaan akrabnya, dalam sambutannya dihadapan ribuan nahdliyin.
Rombongan akan berhenti di 18 titik. Di antaranya, pemberhentian pertama di Gresik, kemudian berhenti di pondok Gus Mus (KH Mustofa Bisri) di Rembang, lalu ke kediaman KH Maimun Zubair Sarang Rembang, Jawa Timur.
Rombongan kemudian akan singgah ke kediaman KH Dimyati Rois di Kendal, selanjutnya berhenti di kediaman Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Lalu ke Dalang Ki Entus yang juga Bupati Tegal, Jawa Tengah.
"Di 18 titik itu selain untuk istirahat juga sekalian bersilaturahmi dengan kiai-kiai," kata Ketua Nasional Kirab Hari Santri Nasional, Gus Aizzuddin.
Setelah dari Tegal, kata Gus Aizuddin, perjalanan dilanjutkan ke Ponpes Kempek Cirebon, lalu berhenti lagi di Ponpes KH Abdul Hakim Majalengka, Jawa Barat, hingga ke Tugu Proklamasi Jakarta.
"Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional, PBNU juga akan menggelar donor darah di 9 titik, bazar murah serta kegiatan lain yang bersifat sosial keagamaan," urai cucu KH Hasyim Asyári ini.
Sebelum rombongan kirab diberangkatkan, PWNU Jatim bersama PCNU Kota Surabaya bekerja sama dengan DPW PKB Jatim dan DPC PKB Kota Surabaya juga menggelar kegiatan Sarung Fun Run dipusatkan di kantor PCNU Kota Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
