Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Matanette mengatakan, AS berada di Surabaya sejak satu pekan terakhir. Dia mengaku datang ke Surabaya untuk keperluan shooting film terbarunya. Namun dalam pemeriksaan, AS dan empat pekerja seks komersial (PSK) lainnya berkomunikasi melalui BBM dalam satu bulan terakhir.
"AS bergabung dengan komunitas online bernama Princess sejak sebulan terakhir. Selama seminggu di Surabaya, AS mengaku telah melayani tiga tamu lelaki hidung belang," kata Takdir Matanette di Markas Polrestabes Surabaya, Jumat (4/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
AS mengaku bergabung dalam grup Princess itu setelah dikenalkan seorang temannya di Surabaya. Melalui grup itu, AS ditawarkan menjadi pemuas birahi 'lelaki hidung belang' dengan tarif Rp8 juta hingga Rp10 juta untuk sekali kencan.
"Teman yang memperkenalkan AS di grup itu cewek. Dia orang biasa, bukan artis," kata dia.
Terkait dunia prostitusi yang dijalani aktris 23 tahun ini, Takdir menyatakan, belum mengetahui sepak terjang AS. Sebab, saat diinterogasi penyidik, AS memilih bungkam dan tidak mengakui telah berbuat asusila. Namun, polisi telah mengumpulkan barang bukti berupa alat kontrasepsi sebanyak 28 kondom dan bukti komunikasi di ponsel miliknya.
(Foto: 28 alat kontrasepsi jadi barang bukti yang disita Polrestabes Surabaya dari aktris AS/MTVN_MK Rosyid)
"Buktinya ada kok. Itu hak setiap orang untuk menyangkal. Kami juga tidak berani kalau tidak ada buktinya. Keterangan PSK lainnya juga sudah jelas AS juga nyambi sebagai PSK selain jadi artis dan model," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
