Beberapa petugas mengingatkan bahaya mendekati Bromo. Yaitu aktivitas vulkanik di Bromo masih terjadi sehingga radius aman yaitu 1 Km dari kawah.
Namun dari pantauan Metrotvnews.com, Kamis 21 Juli, beberapa pengunjung tetap nekat. Mereka menaiki pagar pembatas menuju bibir kawah Bromo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Fariana Prabandari, mengaku kewalahan. Padahal selain menempatkan petugas, ia juga memasang rambu yang melarang pengunjung mendekati kawah. Petugas hanya mengizinkan sesepuh Tengger mendekati kawah untuk kepentingan upacara Kasada.
"Tapi ternyata kita tak bisa berbuat apa-apa, pengunjung terus menerobos ingin mendaki hingga bibir kawah," kata Fariana ditemui di Pura Agung Poten Gunung Bromo.
Menurut dia, larangan itu masih berlaku. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi pun masih menetapkan status Waspada untuk Bromo. Gunung itu pun masih mengeluarkan asap pekat tebal.
"Kami sudah mengimbau dan menghalau. Khusus Perayaan Yadnya Kasada, wisatawan hanya boleh sampai di Pura Agung Poten di lautan pasir. Kami terus mengimbau dan ada petugas khusus menghalau warga," tuturnya.
Pengamanan wisatawan juga melibatkan satu kompi anggota Polres Probolinggo, 1 peleton Kodim 0820/Probolinggo, dan 200 personel TNBTS.
"Kenyataannya banyak masyarakat naik ke bibir kawah. Untuk Kasada yang boleh naik kawah seharusnya hanyalah masyarakat Tengger setempat untuk melontar persembahan. Rangkaian Kasada sampai hari Sabtu mendatang. Saat ini angin cenderung ke arah barat Malang, sehingga Bandara Abdurrahman Saleh Malang harus buka tutup terkena abu Bromo," pungkasnya.
Sebelumnya, kegiatan lontar persembahan telah dilakukan koordinasi oleh ketua adat Desa Wonokitri dan Ngadisari dan hanya orang tertentu saja yang melakukan pelontaran persembahan. Sedangkan, wisatawan hanya diperbolehkan hingga batas atau patok yang telah dibuat oleh TNBTS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)