Hal itu disampaikan Presidium Korps Alumni HMI (Kahmi) Jatim, Akmal Budianto, saat melantik pengurus Badko HMI Jatim Periode 2016-2018 di Balai Pemuda, Kota Surabaya, Sabtu 10 September.
Menurut Akmal, keberadaan HMI di Jatim harus mampu membangkitkan semangat berorganisasi di Jatim dan Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"HMI sudah 50 tahun di Jatim. Saya meminta agar HMI tetap berkomitmen menjaga Indonesia dengan nilai keislaman dan keindonesiaan," katanya.
Menurut Akmal, kepengurusan yang baru saja dilantik harus konsisten terhadap pengaderan. Sebab, HMI merupakan organisasi kader yang di antaranya bertujuan membina insan akademis dan selalu mengabdi kepada masyarakat.
"Dan yang terpenting, kader HMI harus berprestasi secara pribadi dan secara organisasi," kata pria yang juga menjabat kepala Balai Diklat Pemprov Jatim itu.
Ketum PB HMI, Mulyadi P. Tamsir mengatatakan keberadaan HMI di Jatim harus diperkuat dengan dinamika organisasi yang sehat. Dan mengedepankan budaya membaca dan menulis.
"Selama ini HMI dikenal dengan kualitas intelektualnya, karakter itu jangan sampai luntur. Kader HMI juga harus menjaga akhlaknya dan harus berperilaku baik," ujarnya.
Ketum Badko HMI Jatim, Dharmawan Puteratama, mengatakan selama periode kepengurusannya HMI telah berkomitmen menuntaskan pengaderan anggota di Jatim.
Tema pelantikan "Merawat Indonesia" dimaksudkan sebagai upaya menjaga kaderasasi di HMI sekaligus menjaga NKRI dari ancaman radikalisme.
"HMI dan Indonesia adalah satu bagian yang tak terpisahkan. Kader HMI juga selalu inklusif terhadap paham apapun dan HMI adalah organisasi independen," imbuhnya.
Acara ini diikuti ribuan kader HMI dari seluruh Jatim. Ratusan alumni HMI Jatim juga turut hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)