Salah satu petugas BPBD Lumajang, Hendro Wahyono, mengatakan, keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Pasrujambe guna mendapatkan penanganan medis.
Keduanya belum dapat diajak bicara lebih banyak, mengingat kondisinya sangat lemah. "Tim gabungan menemukan keduanya secara bersamaan, kondisi keduanya lemah," kata dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dua orang pendaki di Gunung Semeru dinyatakan hilang pada 19 Mei. Keduanya berpisah dari kelompoknya saat menuju puncak Semeru. Dua orang tersebut yakni Supyadi, 26, warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon; dan Zirli Gita Ayu Savitri, 16, warga Dusun Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Pada Minggu 22 Mei, tim gabungan menemukan empat jejak kaki mengarah ke Sumbermani. Pencarian difokuskan di Blank 75, namun petugas belum berhasil menemukan keduanya. Pihak TNBTS sempat menutup sementara jalur pendakian ke Semeru sejak hilangnya dua pendaki tersebut.
Kronologi kejadian, pada 17 Mei, enam orang rombongan terdiri dari ketua rombongan Sukron, Ahmad Khaerudin, Lindiana Sari, Rizatul Rizki, dan Survivor berangkat dari Ranupani menuju Ranu Kombolo.
Pada 18 Mei rombongan berangkat dari Ranu Kombolo menuju Kalimati, dan rombongan berangkat dari Kalimati menuju puncak Semeru atau Mahameru pada 19 Mei.
Namun, sampai batas vegetasi, dua orang turun ke Kalimati karena sakit, empat orang melanjutkan perjalanan. Tepat pukul 08.00 WIB rombongan sampai Watugedhe dan beristrirahat. Dua orang berhenti di Watugedhe karena sakit, dua orang lainnya melanjutkan perjalanan ke Mahameru.
Selanjutnya, 08.00 WIB-14.00 WIB, Sukron dan satu orang lainnya menunggu di Watugedhe, namun Supyadi (survivor) dan Zirli tidak turun sehingga diputuskan turun ke Kalimati. Di Kalimati rombongan lantas menemui petugas, Sukaryo. Mereka melaporkan hilangnya survivor.
Kemudian pada 20 Mei pukul 06.00 WIB, Sukaryo (saver) bersama petugas lainnya mencari di puncak Mahameru, tapi hasilnya nihil. Sehingga teman Supyadi melaporkan secara resmi ke Kantor Resort Ranupani. Tim Advance diberangkatkan untuk mencari selama 1x24 jam, tetapi hasilnya juga nihil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)