Kepala BNN Provinsi Jatim Brigjen Amrin Remico mengatakan mencegah penyebaran narkoba di kalangan anak-anak. Sehingga ia mengerahkan anak buahnya memeriksa jajanan anak.
"Hasilnya kami tak menemukan makanan atau minuman yang mengandung narkotika. Namun kami akan terus selidiki dan awasi," kata Amrin di Surabaya, Selasa (17/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Begitu pula dengan BNN Kabupaten Malang, Jatim. Peredaran narkoba di Malang masih berupa ekstasi dan sabu-sabu.

(Tembakau gorilla yang memiliki efek layaknya narkotika ditemukan di Ciamis, Jabar, Ant - Adeng Bustomi)
Kepala BNN Kabupaten Malang AKBP I Made Arjana mengaku tak menemukan peredaran narkoba jenis baru. Misalnya tembakau Gorilla.
Tembakau sintetis itu mengandung zat yang mengakibatkan halusinasi. Efek itu juga ditemukan pada narkotika jenis lain.
"Untuk 2017 ini, kami belum menemukan temuan terkait narkoba. Kami terakhir kali mengungkap narkoba pada Oktober 2016," kata Arjana.
Sementara itu data di Polres Malang menyebutkan 176 kasus narkoba diungkap sepanjang 2016. Sebagian besar pengungkapan kasus terjadi di Kecamatan Gondanglegi.
Sebelumnya, Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengungkapkan temuan lima kasus makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak TK mengandung narkotika. Modus penyebarannya yaitu sindikat menjualnya ke warung di sekitar bangunan TK. Sindikat mencampurkan narkoba ke dalam makanan maupun minuman yang biasa dikonsumsi anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
