Jonan bersama rombongan tiba di Bawean sekira pukul 12.00 WIB dengan menggunakan pesawat Air Fast. Dia didampingi beberapa pejabat daerah seperti Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pj Bupati Gresik Akmal Boedianto, anggota DPR RI dari fraksi PKB Jazilul Fawaid, serta perwakilan pejabat daerah lainnya. Rombongan sempat menyapa warga Bawean yang tampak antusias menyaksikan peresmian ini.
Peresmian ditandai dengan menekan tombol secara bersama-sama. Momentum ini merupakan peristiwa bersejarah bagi masyarakat di Pulau Bawean yang telah lama dinantikan. "Yang paling utama adalah masyarakat Bawean sekarang akan memiliki banyak pilihan transportasi, ada jalur laut dan juga jalur udara," kata Jonan, dalam sambutatannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menhub berharap beroperasinya bandara ini bisa memperlancar arus transportasi menuju Pulau Bawean dan memacu pertumbuhan ekonomi. "Dengan begitu diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat bawean bisa lebih baik lagi. Pendapatan masyarakat juga akan meningkat," kata dia.
Bandara Harun Thohir memiliki panjang landas pacu 930 meter dan lebar 23 meter. Bandara tersebut dibangun pada 2006 dan selesai awal tahun ini.
PT Airfast Indonesia menjadi operator untuk rute penerbangan Bandara Juanda-Bandara Harun Thohir. Pesawat Twin Otter DHC-6 series 300 mengangkut maksimal 15 penumpang setiap Selasa dan Kamis dalam sepekan. Pesawat tersebut akan melayani penerbangan Surabaya-Sumenep, Sumenep-Jember, Jember-Sumenep, Sumenep-Surabaya, Surabaya-Bawean, dan Bawean-Surabaya.
Melalui skema subsidi selama setahun, tarif sekali perjalanan menuju Bandara Harun Thohir dari Bandara Juanda Surabaya ditetapkan sebesar Rp302.200. Sedangkan dari Bawean ke Surabaya sebesar Rp244.200. Tarif tersebut sudah termasuk komponen PPN 10 persen, iuran wajib pesawat udara (IWPU), dan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
