Marwan, 55, mengaku MLJ berjanji merelokasi warga. Lokasi rumah baru itu di Sidoarjo bagian timur.
"Tapi apa. Sampai saat ini belum terealisasi sama sekali. Itu hanya omong kosong saja," ujar Marwan, warga Desa Siring, Kecamatan Porong, yang mengikuti peringatan 9 tahun lumpur Lapindo, Jumat (29/5/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Marwan membantah warga enggan direlokasi dengan alasan mempertahankan tanah leluhur. Justru, warga menyadari MLJ berniat baik sehingga mereka tak menolak rencana relokasi.
"Kami sangat mau, tapi apa yang mereka janjikan belum ada. Mereka hanya menipu kita, karena mungkin kita masyarakat kecil," keluhnya.
Kini, untuk bertahan hidup, Marwan terpaksa menumpang di rumah kerabatnya di Desa Tanggulangin. Lantaran itu, ia berharap Presiden Joko Widodo memperhatikan nasib korban yang belum mendapat pelunasan ganti rugi dari MLJ.
Begitu juga dengan Andre, 38, warga Desa Siring, Kecamatan Porong, kabupaten Sidoarjo, juga mengalami hal serupa. Pria yang kini ikut tinggal bersama mertua di Sidoarjo, harus tetap berusaha menghidupi istri, anak, dan mertuanya.
"Itu pun rumah belum lunas belum terbayar, masih kurang sekitar 300 juta lebih. Belum lagi untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk cari kerja, mental kita down gara-gara janji MLJ yang akan merelokasi kami ke Sukodono. Hanya janji palsu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)