"Itu Jopi selaku pribadi. Dia selaku preman, prajurit saya selaku preman. Dia oknum prajurit nakal," kata Moeldoko usai rapat kerja dengan Komisi I di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Senin (8/6/2015).
Diketahui Jopi diduga dikeroyok anggota TNI Angkatan Laut. Untuk itu polisi berkoordinasi pada POM AL untuk menindaklanjuti kasus ini. "Jangan seolah-olah ada benturan (TNI) dengan LSM. Tidak ini antardua orang yang saling tidak kenal, kemudian tersinggung dan lainnya, Kami tidak pernah bersinggungan," tegas Moeldoko.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jopi dikeroyok empat hingga tujuh orang di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Kemang, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Di tubuh korban terdapat luka robek akibat tusukan di punggung menembus jantung atau paru-paru.
Koalisi Solidaritas untuk Jopi menduga aktivis lingkungan itu dibunuh terkait isu lingkungan hidup.
"Kami memiliki kekhawatiran ada hubungannya dengan aktivitas dia selama ini," kata rekan Jopi sesama aktivis LSM Sawit Watch Ronald Siahaan saat jumpa pers di Rumah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 26 Mei.
Menurut Ronald, Jopi sejak lama mengampanyekan isu lingkungan. Lulusan Universitas Tadulako pada 2003 ini, pernah bergabung dengan LSM Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Tengah.
Kemudian, Jopi bergabung dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. Jabatan terakhirnya sebagai Direktur Informasi dan Komunikasi. Dia juga pernah menjabat sebagai Country Manager Mass Mobilization Greenpeace Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(YDH)
