"Sistem satu kompresor angin yang digunakan untuk bel dan rem sangat berbahaya. Jika tekanan angin dalam kompresor habis, dapat mengakibatkan rem blong," kata Kasi Pengawasan dan Pengendalian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Mojokerto, Dishub dan LLAJ Jatim Yoyok Kristyowahono usai razia gabungan di depan Jembatan Timbang Mojoangung, Jombang, Jawa Timur, Minggu 7 Mei 2017.
Yoyok menjelaskan, banyak kecelakaan yang disebabkan gagalnya sistem pengereman. Karenanya, ia mengimbau pemilik bus tidak menjadikan satu kompresor dalam dua fungsi atau model pararel.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hendaknya ada dua kompresor yang digunakan, satu untuk sistem pengereman dan satu untuk klakson," urai Yoyok.
Saat razia, Yoyok sempat mencontohkan kepada sopir bus yang menggunakan satu kompresor untuk dua kebutuhan. Hanya dengan lima kali menekan klakson dan rem secara bersamaan, papan petunjuk menampilkan tekanan angin sudah berkurang.
"Ini sangat bahaya jika jalanan menurun, karena sistem pengereman yang dibutuhkan sangat maksimal. Jika tetap dibiarkan seperti ini, akan terjadi rem blong," ujar Yoyok.
Pada razia, petugas mendapati empat bus yang mengunakan satu kompresor untuk dua kebutuhan. "Kita berikan peringatan kepada sopir bus untuk segera diganti. Jika memang bisa, ditambah kompresor untuk dua kebutuhan tersebut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
