"Karena saat ini masih ada proses pencarian korban hilang," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul ini di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 14 April 2017.
Saat ini, ada 10 perahu penyeberangan tradisional di kawasan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur. Gus Ipul menegaskan, perahu penyeberangan tradisional tidak bisa ditutup karena itu sudah menjadi mata pencaharian warga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya hanya meminta untuk ditutup sementara saja, karena sekarang masih ada proses pencarian korban yang hilang. Saya minta warga lebih berhati-hati," ujarnya.
(Baca: Wagub Minta Perahu Berhenti Beroperasi, Gubernur: Janganlah)
Kedepan, lanjut Gus Ipul, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membuat peraturan daerah (Perda) terkait perahu penyeberangan tradisional. Itu dilakukan demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang.
"Kami akan memperbaiki perahu penyeberangannya, akan dilengkapi keamanan demi keselamatan penumpang," jelasnya.
Gus Ipul berharap, warga setempat menggunakan jalur darat untuk sementara waktu. "Kami juga akan mencari solusi yang terbaik bagi warga setempat," pungkasnya.
(Baca: Penyelam Diterjunkan Cari Empat Korban Perahu di Gresik)
Sebelumnya, sebuah perahu tambang terbalik di sungai di Desa Bogem Wringin Anom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Kamis, 13 April 2017. Satu penumpang tewas dalam kejadian ini, yaitu Mis'ah, 45, asal Tarik, Sidoarjo.
Sedangkan, satu warga yang tinggal di sekitar sungai, Ujang, 53, juga meninggal. Ujang bukan penumpang. Ia meninggal setelah berenang untuk menyelamatkan penumpang.
Hingga berita ini dimuat, empat penumpang masih hilang. Mereka yaitu Kusnari warga Balongbendo Sidoarjo; pasangan suami istri Nur Cholis dan Choirunnisa juga dari Balongbendo; serta Susriasih asal Tarik, Sidoarjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)