Foto ilustrasi. (Metrotvnews.com/M Rizal)
Foto ilustrasi. (Metrotvnews.com/M Rizal) (Syaikhul Hadi)

Empat Tewas usai Tenggak Arak Campur Pentol Korek

miras oplosan
Syaikhul Hadi • 16 Desember 2016 14:44
medcom.id, Sidoarjo: Minuman keras kembali memakan korban. Empat orang dinyatakan meninggal sehari setelah menenggak minuman keras bercampur zat berbahaya bagi tubuh.
 
Mereka yang tewas adalah Suliyanto, 41, warga Dusun Trompo Wetan, Desa Trompo Asri, Jabon. Lalu, Heri Kurniawan, 18, dan Mukti, 35 warga Dusun Kaliwaru, Desa Kedungrejo. Ketiganya dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Satu lagi, Mat, 26, warga Desa Pilangsari, Beji, Pasuruan. 
 
Kapolsek Jabon AKP Subadri membenarkan kejadian tersebut. Jenazah langsung dimakamkan keluarga. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Tidak ada laporan sama sekali dari keluarganya. Kami mendapat informasi setelah korban dimakamkan," kata Subadri, Jumat (16/12/2016).
 
Keluarga, kata Subadri, pun menolak autopsi jenazah. Meski begitu, polisi tetap menyelidiki kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi.
 
Informasi yang dihimpun dari warga setempat, korban menggelar pesta miras bersama temannya di Dusun Jangan Asem I, Trompo Asri, Selasa (13/12/2016) malam. Minuman beralkohol jenis arak dioplos dengan pentol korek yang dihaluskan. 
 
"Katanya, kalau dicampur dengan itu (pentol korek) cepat ngangkat (efek minuman)," kata tetangga korban yang enggan disebutkan namanya. 
 
Usai pesta miras, mereka kembali ke rumah masing-masing. Hingga keesokan harinya, belum ada tanda-tanda mencurigakan yang dirasakan. Efek miras oplosan yang dikonsumi baru terasa sehari kemudian.
 
“Katanya sesak nafas dan korban sempat merasa matanya bermasalah. Pengelihatannya pun menjadi lebih gelap,” ujarnya.
 
Meski merasa sakit ketiganya tidak lantas berobat. Keluarga juga segan karena tidak memiliki biaya.
 
Korban pertama adalah Heri. Pemuda putus sekolah berusia 18 tahun itu meregang nyawa sekitar pukul 05.00 WIB di rumahnya. "Dia sempat mengeluh sakit di bagian dadanya," lanjutnya. 
 
Korban selanjutnya adalah Suliyanto. Pria 41 tahun itu sebenarnya sempat dibawa ke Puskesmas Jabon oleh keluarganya sekitar pukul 07.00 WIB. Dia menghembuskan nafas terakhir setelah mendapat perawatan.
 
Sekitar pukul 10.00 WIB giliran Mukti yang meninggal. Bapak dua anak itu juga terbaring lemas seperti dua temannya usai menggelar pesta miras terakhir. 
 
"Mereka tidak punya pekerjaan tetap. Bisa dibilang hidup pas-pasan," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif