Transmigran asal Jawa Tengah (56 jiwa) dan Jawa Timur (58 jiwa) itu akan ditempatkan di kawasan transmigrasi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Bertransmigrasi itu pilihan, keputusan besar dan dilematis. Sebab kehidupan baru diawali dari keputusan tersebut. Dorongan semangat sepantasnya perlu selalu kita berikan," ujar Marwan, di Surabaya.
Marwan berharap para transmigran secepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Dia berpesan transmigran bisa menjaga kerukunan dan keharmonisan kehidupan dengan masyarakat setempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Salah satu transmigran asal Bondowoso, Jawa Timur, Agus R, mengaku beban paling berat untuk menjadi transmigran adalah meninggalkan orang tua. Namun, faktor kemiskinan menguatkan Agus untuk bertransmigrasi dan mengajak serta anak dan istrinya.
"Meninggalkan orang tua itu berat sampai saat ini. Tapi, saya harus siap, ini demi meningkatkan hidup layak keluarga saya. Dan saya juga ingin mengembangkan ilmu pertanian yang saya miliki," kata Agus.
Program transmigrasi merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
