"Di sana (Kalimantan) jauh lebih enak, kita buka lahan untuk pertanian, dan harga tanah di sana jauh lebih murah daripada di sini (Jombang). Dengan uang Rp7 hingga Rp14 juta sudah dapat satu hektar tanah untuk dikelola," ujarnya saat ditemui Metrotvnews.com di asrama penampungan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jombang. Senin (25/1/2016).
Rudiono menambahkan, jika Penjualan aset mereka di tanah kelahiran telah dijadikan modal bersama untuk memulai kehidupan baru di Pulau Borneo sebagai petani. Dia mengaku, tidak ada paksaan dari siapapun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dengan semakin banyak dana yang terkumpul dari masing-masing anggota kan dijadikan sebagai modal awal untuk membeli tanah di sana. Karena pembelian tanah secara kolektif akan jauh lebih murah dan lebih luas tanah yang didapatkan," imbuhnya.
Kini, Rudiono bingung, karena harus memulai kembali kehidupannya di Jombang dari nol. Lantaran asetnya di tanah kelahiran sudah dijual, sementara dia dan keluarganya tidak membawa apapun dari Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)