Suasana haru terasa di asrama, Selasa 26 Januari. Keluarga menyambut hangat kedatangan warga eks-Gafatar yang menghilang sejak enam bulan lalu. Mereka pun saling menguatkan untuk kembali menata hidup di kampung halaman.
"Saya akan kembali memulai hidup dari nol lagi. Karena semua aset sudah dijual," kata Rudiono, 38, yang membawa serta istri dan dua anaknya ke Kalimantan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain Rudiono dan keluarga, Pemerintah Kabupaten Jombang pun memulangkan 16 warga lain ke keluarga masing-masing. Pemulangan mereka dilakukan setelah belasan warga eks-Gafatar itu mendapat pembinaan di asrama SMAN 3 Jombang.
"Sudah seharusnya mereka untuk kembali kekeluraga mereka yang ada dikampung halaman," kata Bupati Jombang Nyono Suharli.
Nyono mengatakan mereka tak hanya mendapat pembinaan soal NKRI. Mereka juga mendapat bekal untuk pendalaman akidah dan keahlian berwiraswasta.
Berikut nama 19 warga eks-Gafatar asal Jombang yang dipulangkan dari Kalimantan:
- Rudiono bersama istrinya, Dyah, 40, dan dua anaknya. Keempatnya merupakan warga Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto.
- Ibrahim, 40, bersama istrinya, Erma, 31. Keduanya membawa tiga anak yang masih berusia balita. Mereka berasal dari Desa Bakalan Rayung, Kecamatan Kudu.
- Masbukhin, 50, yang membawa serta istrinya, Musamah, dan empat anaknya ke Kalimantan. Mereka merupakan warga Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben.
- Eko Daru Seto, 33, warga Desa Mojokambang, Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Eko membawa istrinya, Juriah, 26, dan dua anaknya yang masih balita ke Kalimantan.
Mereka termasuk dalam rombongan warga eks-Gafatar yang dipulangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat, pada Sabtu 23 Januari 2016. Pemulangan warga eks-Gafatar ke Jatim dilakukan secara bertahap. Hingga berita ini dimuat, proses pemulangan masih berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)