Islan pernah menjadi juru kunci Istana Gebang, Blitar, yang merupakan tradisi turunan di keluarganya. Sukarno kecil pernah tinggal di Istana Gebang.
Islan lalu berbagi cerita soal masyarakat Blitar yang berjuang untuk penetapan Hari Lahir Pancasila. Mereka mengajukan peringatan tersebut kepada pemerintahan era Presiden Suharto.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tapi Presiden Suharto tak pernah menyetujuinya," kata pria yang kini menjadi anggota DPRD Jatim saat ditemui di Surabaya, Rabu (1/6/2016).
Saat Pemerintahan Orde Baru berkuasa, sebagian masyarakat Blitar melakukan upacara memperingati 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun aparat militer kerap membubarkan kegiatan tersebut.
"Malah ada warga yang ditangkap," ungkap pria berusia 58 tahun itu.
Tapi warga Blitar tak patah arang. Mereka tetap menggelar upacara dan rela kucing-kucingan dengan militer.
Zaman berubah, penguasa pun berganti. Hingga akhirnya, Presiden ke-7 RI Jokowi memantapkan peringatan Hari Lahir Pancasila. Sehingga masyarakat, utaanya generasi muda, dapat memegang teguh Pancasila sebagai dasar bangsa.
Sukarno atau yang lebih dikenal Bung Karno menorehkan 'tinta' sejarah kehidupannya di Blitar. Bung Karno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901.
Semasa kecil, Sukarno tinggal di beberapa daerah di Jatim karena mengikuti orangtuanya. Misalnya Blitar, Tulungagung, dan Mojokerto.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Penetapan Hari Lahir Pancasila sekaligus hari libur nasional itu melalui proses panjang dengan beberapa pertimbangan.
Presiden Jokowi mengatakan, Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia yang mempererat kesatuan bangsa. Pancasila dikemukakan oleh Presiden pertama RI Sukarno pada 1 Juni 1945 dalam pidatonya berjudul "Lahirnya Pancasila."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
