Salah seorang petani apel, Adi Jasmani mengatakan, produksi apel aman ketika memasuki masa panen. Namun, pertumbuhan apel jadi tidak maksimal saat masih berbunga terkena abu vulkanik.
Adi menyebut, untuk menyiasati itu, intensitas penyiraman (penyemprotan) diperbanyak dari hari biasa. Misal, hujan abu vulkanik sore hari, besok pagi harus disemprot agar abu vulkanik dapat dibersihkan dari pohon apel.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau intensitas hujan abu vulkanik tinggi, kami siasati dengan penyiraman air dua kali lipat. Bisa juga dibantu air hujan," katanya, kepada Metrotvnews.com, Senin (11/1/2016).
Petani lain, Yanto, mengaku hujan abu vulkanik memang mengancam produksi pertanian apel. Bunga apel yang mulai tumbuh, terancam rusak dan tidak bisa berkembang.
Di sisi lain, abu vulkanik sebagai pupuk organik alami. Sehingga tidak perlu dilakukan pemupukan.
"Paling yang rusak tidak sampai 20 persen akibat abu vulkanik, dan hal itu sudah terjadi setiap Gunung Bromo mengeluarkan abu vulkanik," papar dia.
(LDS)