"Doa bersama memang rutin digelar sejak keberangkatan cak Masadi dan mbak Jamilah untuk kelancaran prosesi ritual haji di sana," ujar Sulhan Hadi kepada Metrotvnews.com, di rumah duka Simojayan, Kecamatan Ampelgading, Senin (14/9/2015).
Keluarga sempat panik sejak Jumat 11 September. Masadi terpisah dari rombongan haji, namun ketika menghubungi ketua rombongan KBIH Asy Syafaat, Ustadz Mahlab, Masadi dinyatakan hilang. Tapi, Mahlab menyuruh keluarga di Malang tenang karena Mashadi tidak ditemukan di antara para korban crane di Masjidil Haram.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Namun, hari ini Kasi Haji Kemenag Kabupaten Malang, Abdurrahman memberitahu bahwa cak Masadi menjadi salah satu korban yang meninggal. Keluarga langsung gelar salat gaib dan tahlil," kata Sulhan.
Sulhan menambahkan, tahlil akan diadakan selama tujuh malam dan salat gaib akan digelar lagi usai salat Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)