Hal tersebut dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Malang, Kunaryo. Dikatakan, saat ini anak tersebut dalam pembinaan dan pantauan Dinsos. Pihaknya menjadwalkan akan membawa WF ke psikiater. Namun, masih menyesuaikan jadwal senggang kedua orang tuanya.
WF mulai aktif ke luar rumah seperti terlihat di persimpangan lampu merah Jalan Veteran atau sekitar Universitas Brawijaya (UB) semenjak putus sekolah. Ia terakhir duduk di kelas tiga SDN Ketawanggede, Kelurahan Lowokwaru, Kota Malang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mulai Mei 2015 anak ini tidak mau sekolah dan sering ke luar rumah ketika bapak dan ibunya berangkat kerja. Saat sore ia pulang dengan sendirinya," kata dia, saat dihubungi, Senin (18/1/2016).
Semula, WF dirujuk ke Panti Sosial Bhima Sakti milik Pemprov Jatim di Kota Batu. Namun, pihak panti mengembalikan WF kepada orang tuanya supaya mendapat perhatian lebih.
Ia menepis anggapan masyarakat jika anak tersebut diusir orang tuanya. "Kedua orang tuanya sibuk kerja, sehingga waktu untuk WF sangat kurang. Padahal, anak ABK butuh pendampingan dan perhatian," jelasnya.
Pihak sekolah tempatnya dulu belajar juga kerap datang ke rumahnya dan memberi pendampingan. WF beberapa kali diminta kembali masuk sekolah dan pihak sekolah terbuka kapan saja WF mau belajar lagi, tapi anaknya belum mau belajar.
Karena itu, Dinsos meminta kedua orang tuanya supaya mencurahkan perhatian serta meluangkan waktu bagi anak pertama dari tiga bersaudara itu. "Perhatian orang tua paling penting, kami sekadar membantu dan memfasilitasi kebutuhannya, salah satunya diperiksa ke psikiater," beber dia.
Kunaryo mengimbau bagi masyarakat pengguna jalan agar supaya memperlakukan WF tidak kasar apabila berpapasan dan bertemu di jalan. Jika ulahnya meresahkan dan membahayakan, ia menyarankan supaya melapor ke pihak berwajib. "Anak ini tergolong ABK, kami harap masyarakat mengerti dan dapat bekerja sama. WF butuh dukungan supaya mau sekolah lagi," kata dia.
Seperti diketahui, salah seorang anak yang sering berada di lampu merah UB dinilai meresahkan pengguna jalan. Ia selalu meminta uang terhadap pengguna jalan, bahkan sempat memecahkan kaca mobil milik warga lantaran tidak dikasih uang. Kelakuan bocah itu kemudian menjadi perbincangan ramai di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)