"Saya akan mendatangi orangtua setelah keluar dari sini," kata Rudiono saat ditemui di penampungan warga eks-Gafatar di asrama SMAN 3 Jombang, Selasa (26/1/2016).
Setelah itu, Rudiono akan mengunjungi rumah mertuanya di Kecamatan Bareng. Namun masalah muncul karena Rudiono sudah menjual rumahnya di Desa Ngumpul sebelum berangkat ke Kalimantan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Masih bingung tinggal di mana. Orangtua dan mertua sama-sama ingin saya tinggal di rumah mereka," kata pria berusia 38 tahun itu.
Enam bulan lalu, Rudiono menjual rumahnya. Hasil penjualan rumah menjadi bekal Rudiono ke Kalimantan. Ia membawa serta istri dan dua anaknya yang masih balita ke Kalimantan.
Pemberitaan Gafatar mencuat setelah beberapa warga melaporkan anggota keluarga hilang tanpa kabar. Diduga, mereka bergabung dengan Gafatar yang dianggap mengajarkan ajaran sesat dan menyimpang dari agama.
Lalu, pemerintah berkoordinasi dan menemukan kelompok Gafatar di Kalimantan. Pemerintah kemudian memulangkan kelompok itu ke daerah masing-masing.
Rudiono beserta tiga kepala keluarga dipulangkan ke Jombang. Mereka menginap di penampungan asrama SMAN 3 Jombang untuk mendapat bekal pendalaman agama, pembinaan, dan pelatihan wiraswasta sebelum pulang ke keluarga masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)