Dari pantauan Metrotvnews.com, puluhan personel TNI, polisi masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. Ratusan warga yang penasaran pun penuh sesak di sekitar jatuhnya pesawat. Satu alat berat dioperasikan untuk membersihkan sisa reruntuhan bangunan rumah milik Mujianto di RT 02/RW 05 Kelurahan Blimbing.
Sebelumnya, petugas harus meruntuhkan bangunan gapura dan sebagian tembok rumah warga guna membuka akses alat berat ke lokasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kadis Ops Lanud Abdul Rachman Saleh, Kolonel PNB Fairlyanto mengatakan, lokasi jatuhnya pesawat sudah aman. Tinggal pemerataan sisa reruntuhan bangunan. Puing-puing pesawat sudah dievakuasi ke pangkalan. Termasuk flight recorder dan mesin pesawat.
"Kepastian apakah (rumah) dibangun kembali atau diperbolehkan dibuat tugu monumen belum ada kabar lebih lanjut. Sementara lokasi aman bagi warga," katanya, ketika ditemui di lokasi, Kamis (11/2/2016).
Menurutnya, pihak TNI AU sudah berkomunikasi dengan keluarga korban pemilik rumah. Termasuk ganti rugi dan kelanjutan bangunan.
"Kalau dibuat fasilitas umum, rencananya nanti akan dibangun jadi satu dengan musala. Tapi kepastiannya tunggu perintah atasan," jelasnya.
Sementara, salah satu warga, Ninik Rukayah, berharap fasilitas umum yang dibongkar oleh aparat dapat segera dibangun kembali, seperti gapura gang 12.
Ia sepakat bila nantinya bekas jatuhnya pesawat dijadikan monumen untuk mengenang para korban. "Warga pasti senang ada monumen di sini. Tapi itu, kan, tanah pribadi. Tergantung pemilik setuju apa tidak," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)