Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Said Aqil Siradj. Foto: MI/Galih Pradipta
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Said Aqil Siradj. Foto: MI/Galih Pradipta (Amaluddin)

Jago Lumpuhkan Teroris, Ketum PBNU Tak Ragu Pilih Tito

calon kapolri
Amaluddin • 17 Juni 2016 19:52
medcom.id, Surabaya: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Said Aqil Siradj, menilai penunjukan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri sangat tepat. Selain usianya masih muda, prestasi dan kepiawaian Tito di Polri tak diragukan lagi.
 
"Sebagai perwira polisi Tito telah menunjukan kinerja yang baik sekali dan profesional di setiap jabatan yang diembannya. Terutama mampu mengatasi terorisme di Ibukota beberapa waktu lalu dalam kurun tak kurang dari lima jam," kata Kiai Said, sapaan akrabnya, dalam keterangan pers yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (17/6/2016).
 
Selain itu, Kiai Said juga menilai Komjen Tito seorang pekerja keras, juga pribadi yang taat kepada agamanya, merakyat, dan mudah bergaul dengan semua kalangan. "Usianya yang masih muda dan berpikiran cerdas tentu sangat potensial untuk bisa membawa Kepolisian ke arah yang lebih baik lagi," katanya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ke depan, dengan jiwa kepemimpinannya, Said berharap penegakan hukum di Indonesia berjalan lebih baik. Dan jika nanti sudah disahkan dan dilantik oleh Presiden Jokowi, Tito diharapkan tetap melanjutkan penataan dan reformasi di tubuh Polri seperti yang diinginkan Presiden.
 
Kiai Said berharap Kapolri yang baru nanti bisa melanjutkan kerja sama yang apik dengan PBNU dalam rangka pencegahaan terorisme dan deradikalisasi serta pemberantasan narkotika. 
 
"Insya Allah kerja sama apik dengan Kapolri yang baru nanti semakin memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat Indonesia umumnya dan warga NU khususnya," kata dia.
 
Presiden Joko Widodo mengajukan Komjen Tito sebagai calon tunggal kapolri kepada DPR. Ia mulai dikenal publik sejak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Sebelumnya, Tito pernah menjabat sebagai Kapolda Papua.
 
Karier Tito melesat cukup cepat. Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT.
 
Bersinggungan dengan terorisme bukanlah hal baru bagi Tito. Ia sempat bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top, sehingga didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri karena prestasinya.
 
Prestasi lainnya, Tito adalah lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia juga pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
 
Tito mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif