Fatoni, salah satu warga setempat mengatakan, tiga hari terakhir gerombolan babi hutan sering dijumpai di perbatasan antara hutan lindung dan perkebunan. Jarak lokasi dengan permukiman sekitar dua kilometer. Sebelumnya, jumlah babi hutan yang menjangkau kawasan itu tidak sebanyak seperti saat ini. Masyarakat khawatir bila fenomena itu sebagai tanda meningkatnya aktifitas vulkanik Gunung Raung.
"Kami khawatir saja kalau babi-babi hutan itu turun karena diatas gunung sana sedang berlangsung sesuatu. Memang biasanya masih kita jumpai hewan tapi jumlahnya tidak sebanyak seperti sekarang ini apalagi hingga ke perbatasan perkebunan," ungkap Fatoni.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Balok, mengatakan, status Gunung Raung hingga Rabu (28/1) masih tetap waspada. Aktifitas vulkanik seperti kegempaan tremor masih terus berlangsung. "Status Gunung Raung masih tetap waspada dan gempa tremor masih berlanjut," kata dia.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status gunung Raung dari normal menjadi waspada sejak 11 November 2014. Perubahan status itu menyusul terjadi peningkatan jumlah gempa tremor. Secara visual asap juga mulai berubah menjadi putih kecoklatan. (Khoirul Hamdani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(JCO)