Demikian diungkapkan pengamat gunung api Burhan Alethea. Ia mengatakan data yang terekam di pencatat gempa (seismograf) menunjukkan ada peningkatan amplitudo dari 23 milimeter menjadi 28 milimeter sejak 29 Juni lalu.
"Peningkatan aktivitas juga ditunjukkan adanya asap solfatara berwarna kelabu mulai sedang hingga pekat mengarah ke tenggara dengan ketinggian 200-300 meter," Kata Burhan, saat dikonfirmasi, Senin (6/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski terjadi peningkatan aktivitas, belum ada kegiatan mengungsi karena masih dianggap aman. "Memang sudah terjadi letusan-letusan kecil, sehingga terlihat sinar api di Puncak Raung, namun statusnya masih Siaga (Level III) dan belum meningkat menjadi Awas (Level IV)," katanya.
Burhan memprediksi puncak Gunung Raung berukuran 2.250 x 1.750 meter dengan kedalaman 500 meter, mampu menaham material pijar.
"Gunung Raung mengalami erupsi dengan interval 10 detik hingga 1 menit setiap hari yang terkadang diiringi dengan suara dentuman. Hal tersebut wajar bagi aktivitas gunung api berstatus level III," tandasnya.
Meski begitu, ia menghimbau warga tetap waspada. Pasalnya, gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter ini mulai ada peningkatan status sejak Senin (29/6) dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)