"Aku pilih biaya perjalanan dinas dikurangi daripada alsintan dikurangi untuk rakyat, itu pilihan kami," kata Amran di Desa Ngompro, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016).
Amran menjelaskan, biaya perjalanan dinas bisa mencapai Rp1,2 triliun per tahun. Ia memastikan duit triliunan itu meningkatkan produksi pangan. Hal tersebut ia ungkapkan di hadapan Bupati Ngawi Budi Sulistiyono usai panen benih padi hibrida varietas Sembada B9.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami minta SPJ dihilangkan, kami Rp1,2 triliun biaya perjalan dinas. Ini kan gratis kan bupati? Enggak dibayar nanti, aku lebih baik ngomong sekarang daripada bapak beri kuitansi nanti karena biaya dicabut Rp1,2 triliun dijadikan traktor, dijadikan combine harvester, jadikan alsintan, jadikan benih," papar Amran.
Sementara itu, bagi petani yang tidak memaksimalkan bantuan alsintan dari pemerintah, Amran akan menarik kembali alsintan. Ia meminta Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring untuk memberikan alsintan yang tidak dimanfaatkan kepada kelompok tani yang membutuhkan.
"Kami ambil, kami tarik, Pak Dirjen semua yang tidak menggunakan (alsintan) tarik, lapor, kasih kelompok lain," tegas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)