Demikian diungkapkan Hudori, 52, salah satu pembuat perahu kalotok asal Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Jawa Timur. Dia mengatakan butuh waktu lama untuk membuat perahu sampai rampung.
"Paling cepat satu bulan, tapi umumnya dua bulan baru benar-benar siap pakai," ujar Hudori, kepada Metrotvnews.com, di Gresik, Senin (20/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pasalnya, kata Hudori, untuk membuat perahu butuh keahlian khusus. Kayu yang digunakan pun tak sembarangan. "Misalnya kayu bungur, kayu ulin, atau kayu jati. Tapi kayu yang kami gunakan umumnya kayu bungur. Kayu ini tahan lapuk, ringan, dan kuat," katanya.
Kemudian, lanjut Hudori, keterampilan membuat perahu ini tidak semua dimiliki nelayan di Bawean. "Terutama mendesain dan mengukirnya," ujar dia.
Perahu kalotok merupakan perahu warisan nenek moyang khusus warga Bawean. "Tapi, sejak sepuluh tahun terakhir, sudah banyak nelayan dari Madura yang pesan perahu kalotok dari Bawean," imbuhnya.
Untuk satu unit perahu kalotok ukuran kecil, harga jualnya mencapai Rp45 juta tanpa mesin. Sedangkan yang memakai mesin harganya mencapai Rp65 juta. Umumnya, dua bulan menjelang musim ikan tongkol, pemesanan pembuatan perahu kalotok meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)